Jumat, 05 Februari 2010

FOTO







TEKNIK MEMBALUT LUKA

A.Jenis Pembalut/Perban
1.Perban segi tiga (Mitella)
2.Perban pita (Zwachtel)
3.PlesterB.
Tujuan Membalut/Perban
1.Menutupi bagian yang cedera dari udara, cahaya, debu dan kuman
2.Menopang yang cedera
3.Menahan dalam suatu sikap tertentu
4.Menekan
5.Menarik
C.Bahan Untuk PerbanBahan yang diperlukan untuk membalut, antara lain salep, bubuk luka, plester, bahan penyerap (kasa atau kapas), kertas tissue, bahan tidak mudah menyerap (kertas khusus, kain taf, sutera), bahan elastis (spons, kapas).
D.Jenis – jenis Pembalutan
1.Perban segi tiga (Mitella)Perban segi tiga dibuat dari kain belacu atau kain muslin, perbannya dibuat segitiga sama kaki yang puncaknya bersudut 900 . Panjang dasar segitiga kira-kira 125 cm dan kedua kakinya masing-masing 90 cm. Buatlah terlebih dahulu kain segi empat dengan sisi 90 cm lalu lipat dua atau digunting pada garis diagnonalnya.
2.Balut segi tiga untuk kepalaUntuk luka kepala dapat dipakai perban segi tiga. Dasar segi tiga dilipat selebar 5 cm 2 kali. Letakkan bagian tengah lipatan itu diatas dahi. Bagian yang mengandung lipatan diletakkan sebelah luar. Ujung puncak segi tiga ditarik ke belakang kepala sehingga puncak kepala tertutup kain segi tiga. Kedua ujung lipatan tadi dililitkan ke belakang kepala lalu kembali ke dahi dan dibuat simpul di dahi.
3.Balut segi tiga untuk bahuGuntingan ujung puncak segitiga tegak lurus pada dasar sepanjang 25 cm. Kedua ujung yang baru dibuat dililitkan secara longgar ke leher, lalu diikat ke belakang. Dasar segi tiga ditarik sehingga bagian bahu yang cedera tertutup. Lalu kedua ujung dasar segi tiga dililitkan ke lengan dan diikat.
4.Balut segi tiga untuk dadaGunting puncak segitiga tegak lurus pada dasarnya sepanjang 25 cm. Ikatlah kedua ujung puncak itu secara longgar dibelakang leher, sehingga dasar segi tiga berada di depan dada. Lipatlah dasar segi tiga beberapa kali sesuai dengan kebutuhan lalu ujung dasar tadi diikat di punggung.
5.Balut segi tiga untuk pantatGunting puncak segi tiga tegak lurus pada dasar sepanjang 25 cm. Ikatlah kedua ujung puncak itu melingkari paha yang cedera. Buatlah beberapa lipatan pada dasar segi tiga, lalu kedua ujungnya diikatkan melingkar di pinggang.
6.Balut segi tiga untuk tanganBila seluruh telapak tangan akan dibalut, dapat dipakai perban segi tiga. Letakkan dasar segitiga pada telapak tangan. Ujung puncak segitiga di lilitkan ke punggung tangan, sehingga seluruh jari – jari tertutup, lalu kedua ujung dasar segi tiga dililitkan beberapa kali pada pergelangan tangan dan diikat. Bila segi tiga terlalu besar, buatlah beberapa lipatan pada dasar segi tiga.
E.Cara Membuka Pembalut/PerbanBuka simpul perban, bila sulit, gunting saja. Tangan kanan memegang ujung perban. Bukalah gulungan dengan memindahkan perban itu ke kiri, lalu kembali lagi ke kanan dan ke kiri lagi. Begitu seterusnya sampai seluruh pembalut terlepas. Untuk membuka perban kotor pergunakan 2 buah pinset. Bila perban itu telah kotor atau tidak ingin dipakai lagi, lebih baik digunting dengan memakai gunting perban. Dengan demikian, perban lebih cepat terlepas.
F.Jenis – Jenis Perban Menurut Bahannya
1.Perban kasa ibuat dari benang yang dianyam jarang – jarang, sering dipakai untuk membalut pada anggota badan.
2.Perban planel :Kain berbulu dipakai sebagai perban penekan pada pertolongan pertama.
3.Perban kambrik:Terbuat dari benang kasar pemakaian-nya sama dengan kasa.
4.Perban trikot :Sering dipakai untuk membuat perban ransel.
5.Perban katun dan linen:Dipakai dalam keadaan darurat, sebagai pembalut, penekan dan penarik
6.Perban elastis:Dipakai untuk balutan penekan pada keseleo atau salah urat (luksasio dan sprain) atau untuk membalut anggota gerak yang telah diamputasi.
7.Perban cepat:Dipakai untuk pertolongan pertama pada kecelakaan, dalam peperangan pada luka tembak atau patah terbuka.
8.Perban gips
G.Cara – cara Membalut1.Cara – cara khusus membalut perban kepalaa.Verban kepala fasela galenikaCara memakainya adalah sebagai berikut :
a.Letakkan kain persegi itu diatas kepala dengan kedua ujung mengarah ke masing – masing telinga.Ikatkanlah dengan peniti atau plester pita tengah dibawah dagu. Pita depan diikat ke belakang kepala, sedangkan pita belakang diikat ke dahi.
b.Perban pita untuk membalut kepala dengan cara mempersatukan (Fascia Union).Perban yang dipakai dapat yang berkepala satu maupun yang berkepala dua. Dipakai untuk luka disamping kepala. Cara fascia union ini sangat merosot sehingga sekarang tidak dipakai lagi.
c.Perban kepala cara Fascia sagitalisPerban kepala cara sagitalis memakai pembalut berkepala tiga atau disebut juga perban

Cedera Jaringan Lunak

Cedera jaringan lunak adalah cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa. Keadaan ini umumnya dikenal dengan istilah luka. Beberapa penyulit yang dapat terjadi adalah perdarahan, kelumpuhan serta berbagai gangguan lainnya sesuai dengan penyebab dan beratnya cedera yang terjadi. Luka secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :1. Luka terbukaCedera jaringan lunak disertai kerusakan / terputusnya jaringan kulit yaitu rusaknya kulit dan bisa disertai jaringan di bawah kulit.2. Luka tertutupCedera jaringan lunak tanpa kerusakan/terputusnya jaringan kulit, yang rusak hanya jaringan di bawah kulit.Pembagian ini tidak menjadi penentu berat ringannya suatu cedera.Luka terbuka dapat ditemukan dalam berbagai bentuk diantaranya :a. Luka lecetTerjadi biasanya akibat gesekan dengan permukaan yang tidak ratab. Luka robekLuka ini memiliki ciri tepi yang tidak beraturan, biasanya terjadi akibat tumbukan dengan benda yang relatif tumpul. Merupakan luka yang paling banyak ditemukan.c. Luka sayatDiakibatkan oleh benda tajam yang mengenai tubuh manusia. Bentuk lukanya biasanya rapi. Sering merupakan kasus kriminald. Luka tusukTerjadi bila benda yang melukai bisa masuk jauh ke dalam tubuh, biasanya kedalaman luka jauh dibandingkan lebar luka. Bahayanya alat dalam tubuh mungkin terkena.e. Luka avulsiLuka ini ditandai dengan bagian tubuh yang terlepas, namun masih ada bagian yang menempel.f. Luka amputasiBagian tubuh tertentu putus.Luka tertutup yang sering ditemukan adalah :a. Luka memarTerjadi akibat benturan dengan benda tumpul, biasanya terjadi di daerah permukaan tubuh, darah keluar dari pembuluh dan terkumpul di bawah hulit sehingga bisa terlihat dari luar berupa warna merah kebiruanb. Hematoma (darah yang terkumpul di jaringan)Prinsipnyua sama dengan luka memar tetapi pembuluh darah yang rusak berada jauh di bawah permukaan kulit dan biasanya besar, sehingga yang terlihat adalah bengkak, biasanya besar yang kemerahan. c. Luka remukTerjadi akibat himpitan gaya yang sangat besar. Dapat juga menjadi luka terbuka. Biasanya tulang menajadi patah di beberapa tempat. Penangan luka biasanya menggunakan penutup luka dan pembalut.Penutup luka adalah bahan yang diletakkan tepat di atas luka. Bahan yang dipakai sebaiknya berdaya serap baik dan cukup besar untuk menutup seluruh permukaan luka, seperti kasa steril. Dalam keadaan darurat semua bahan yang relatif bersih dapat dimanfaatkan sebagai penutup luka. Jangan memakai bahan yang mudah melekat di luka, misalnya kapas, tisu dan lain-lainnya. Kegunaan dari penutup luka adalah : 1. Membantu mengendalikan perdarahan 2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut3. Mempercepat penyembuhan4. Mengurangi nyeriPembalutPembalut adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. Bahan pembalut dibuat dari bermacam materi kain. Fungsi pembalut 1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan. 2. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya.3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera. Pemasangan yang baik akan membantu proses penyembuhan. Beberapa jenis pembalut : - Pembalut pita/gulung.- Pembalut segitiga (mitela).- Pembalut penekan.Penutupan luka :- Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka.- Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum menutup luka, kecuali bila luka disertai perdarahan, maka prioritasnya adalah menghentikan perdarahan tersebut.- Pemasangan penutup luka harus dilakukan sedemikian rupa sehingga permukaan penutup yang menempel pada bagian luka tidak terkontaminasiPembalutan :- Jangan memasang pembalut sampai perdarahan terhenti, kecuali pembalutan penekanan untuk menghentikan perdarahan.- Jangan membalut terlalu kencang atau terlalu longgar.- Jangan biarkan ujung bahan terurai, karena dapat tersangkut pada saat memindahkan korban- Bila membalut luka yang kecil sebaiknya daerah yang dibalut lebih lebar untuk menambah luasnya permukaan yang mengalami tekanan diperluas sehingga mencegah terjadinya kerusakan jaringan.- Jangan menutupi ujung jari, bagian ini dapat menjadi petunjuk apabila pembalutan kita terlalu kuat yaitu dengan mengamati ujung jari. Bila pucat artinya pembalutan terlalu kuat dan harus diperbaiki.- Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari bagian yang jauh lebih dahulu lalu mendekati tubuh.- Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk pembalutan sendi jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut dalam keadaan lurus.Penggunaan penutup luka penekan :Kombinasi penutup luka dan pembalut dapat juga dipakai untuk membantu melakukan tekanan langsung pada kasus perdarahan. Langkah-langkahnya :1. Tempatkan beberapa penutup luka kasa steril langsung atas luka dan tekan.2. Beri bantalan penutup luka.3. Gunakan pembalut rekat, menahan penutup luka.4. Balut.5. Periksa denyut nadi ujung bawah daerah luka (distal).Perawatan luka terbuka :1. Pastikan daerah luka terlihat2. Bersihkan daerah sekitar luka3. Kontrol perdarahan bila ada4. Cegah kontaminasi lanjut5. Beri penutup luka dan balut 6. Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah dan lukanya cukup parah7. Tenangkan penderita8. Atasi syok bila ada, bila perlu rawat pada posisi syok walau syok belum terjadi9. Rujuk ke fasilitas kesehatanKhusus untuk luka memar dapat dilakukan pertolongan sebagai berikut :1. Berikan kompres dingin (misalnya kantung es)2. Balut tekan3. Istirahatkan anggota gerak tersebut4. Tinggikan anggota gerak tersebutBila ada kecurigaan perdarahan besar maka sebaiknya pederita dirawat seperti syok.Perawatan luka dengan benda asing menancap Langkah-langkah perawatan luka yang disertai dengan menancapnya benda asing adalah sebagai berikut :1. Stabilkan benda yang menancap secara manual.2. Jangan dicabut. Benda asing yang menancap tidak pernah boleh dicabut3. Bagian yang luka dibuka sehingga terlihat dengan jelas.4. Kendalikan perdarahan, hati-hati jangan sampai menekan benda yang menancap5. Stabilkan benda asing tersebut dengan menggunakan penutup luka tebal, atau berbagai variasi misalnya pembalut donat, pembalut gulung dan lain-lainnya.6. Rawat syok bila ada7. Jaga pasien tetap istirahat dan tenang.8. Rujuk ke fasilitas kesehatan.